Kupikir semua akan berjalan sesuai rencanaku. Aku juga sangat senang karena Sita mulai perhatian. Bisa dibilang kehidupan pernikahan kami sangat bahagia seperti yang aku inginkan. Tapi semua mulai kacau ketika tiba-tiba saja Vira datang ke kantor sementara aku hampir saja melakukan adegan panas bersama Sita di sana. Aku terpaksa harus menghentikannya, menyuruh Sita menunggu ke kamar dengan kejam, melukainya dengan dalam. Tapi itu semua aku lakukan agar Vira tidak melihat keberadaan Sita di dekatku. Aku ingin melindungi istriku, tapi aku juga melukainya secara bersamaan.
Sejak saat itu, Sita mulai terlihat murung, sering melamun dan aku sangat tahu dia selalu berpura-pura baik-baik saja di hadapanku padahal perasaannya hancur lebur.
Aku semakin berusaha untuk segera menyelesaian masalahk
