Semalam aku tidak bisa tidur, kepalaku penuh oleh segala kemungkinan buruk yang rasanya seperti akan meledakkan dadaku. Dan pagi hari tanpa kehadiran Sita, rasanya benar-benar seperti mimpi buruk. Aku sudah kecanduan Sita, segala hal dalam hidupku rasanya tidak lagi sempurna tanpa kehadiaran Sita. Aku keluar kamar sambil sempoyongan, dari semalam sudah puluhan kali aku ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutku. “Tuan mau saya buatkan teh?” Surti menawarkan dengan takut-takut. Dia tahu bahwa kondisi moodku sedang buruk dan siap untuk memarahi siapa saja. “Ya, buatkan saja,” jawabku malas. Mulai memejamkan mataku menahan pening di kepala. Beberapa menit kemudian Surti datang membawakan secangkir teh mint dan biskuit asin. Yang ketika kuminum rasanya tetap tidak enak. Buatan Sita jauh