Lima hari yang menyiksa tanpa kehadiran Sita. Aku bersumpah jika Sita kembali nanti, tidak akan pernah kubiarkan dia menghilang lagi. Jika dia tidak mau maka aku akan memaksanya tetap di sisiku. Bahkan aku akan rela merubah segalanya jika itu bisa membuat Sita tetap di sampingku. Kepalaku berat sekali, entahlah rasanya seperti mau meledak. Aku dulu selalu merasa bahwa orang ngidam itu lebay, tapi sekarang aku malah dihukum merasakan itu. Mungkin calon anakku marah karena aku memperlakukan ibunya dengan buruk. Samar-samar aku tersenyum, membayangkan suatu hari nanti ada seorang anak kecil lucu memanggilku Daddy, Ayah, atau Papa sungguh menyenangkan. Dia akan memiliki wajah perpaduan antara aku dan Sita. Anak yang akan aku pamerkan pada seluruh karyawanku nanti, anak yang juga akan kupamer