Sepuluh

1696 Kata

Ardian kembali menaruh gaun itu ketempat semula. Ia tidak tahan berada di dalam ruangan ini. Ingatan nya selalu kembali ke masa - masa dimana ia bahagia bersama sang calon istri. Sebelum Ardian meninggalkan ruangan ini, ia menatap sekilas kearah figuran lalu keluar dari dalam ruangan. Sekarang pikiran nya melayang ke Alana dan Kevin waktu dikampus. Tanpa sadar Ardian mengepalkan tangan nya. "Aku tidak akan kalah darimu." Gumamnya. Ardian mengambil ponsel yang ada didalam saku celananya. Ia menekan no-seseorang lalu menempalkan ponsel-nya ke sebelah telinga kanan. Setelah panggilan nya terjawab, Ardian hanya terdiam. Ia tidak tahu harus berbicara apa. Sama hal nya dengan perempuan disebrang sana. "Ada apa, Ar?," akhirnya Alana membuka percakapan. Tidak ada jawaban dari Ardian. Membua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN