Ana meneguk ludah, menatap hidangan yang ada di depannya. Mulai dari ayam geprek, ayam crispy, ayam panggang, pokoknya segala jenis ayam-ayaman ada disini. Belum lagi buahnya, roti, dan lauk pauk lainnya. Kalau semua digabung pasti bakal bikin Ana serasa melayang ke awang-awang. Ceye yang melihat tatapan lapar Ana dan air liurnya yang hampir menetes pun sengaja batuk-batuk kencang. "OHYOK-OHYOK!!" "APAAN SIH CEY!" Amuk Sofi melempar telur rebus sampai gol di mulut Ceye membuat pemuda berkemeja putih itu sudah melotot tak karuan. "Mah!" "Apa?! Salah sendiri batuknya gak elit gitu!" Amuk Sofi dengan galak. "Maaf yha sayang, si Ceye emang orangnya agak gimana gitu." Ucap Sofi terlampau manis kearah Ana yang sejak tadi tak terpengaruh sedikitpun karena sibuk menghitung jumlah makanan dia