Tidur siang, hari itu nyenyak sekali rasanya Saga terlelap, sampai yang membuatnya bangun adalah rasa mulas di perut. Ugh, melilit. Belum sembuh benar diarenya, dia pun lepaskan rengkuhannya dari Ciara yang juga sedang terlelap. Senyum. Sejak kemarin pemandangan bangun tidurnya selalu indah. Tak berapa lama, Saga kembali ke kasur. Ciara masih tidur. Jauh lebih nyenyak sepertinya. Kipas angin pun dibiarkan terus menyala karena Jakarta panas, Pemirsa! Tak dapat tidur lagi, Saga memilih pandangi wajah tidur Ciara. Mulai dari alisnya, kelopak mata, hidung, bibir ... semuanya. Saga kagumi. Dia pun julurkan jari telunjuknya untuk mengusir helai rambut Ciara yang menjuntai menutup area pelipis. Nggak nyangka bisa tidur siang bersama orang yang sejak dulu Sagara suka. Hal yang membuat dia hany