99. Guntur - Jaminan Suami

1924 Kata

"Mas, capek ...." Tak digubris. "Jeda dulu bentar, please." Tetap bernasib angin lalu kalimatnya itu. "Mas ...." Oh, akhirnya direspons juga, di mana Guntur berguling ke sisi kanan Asya sambil berkata, "Yah, gimana kalo sampe ditunjang pake obat kuat, level Mas non-obat aja kamu udah ngeluh, Sya." Ish! Merah sudah pipi Asya. Dia tarik selimut sampai batas lehernya, melirik sebal ke arah Guntur. Iya, yang sepulang dari perjalanan bisnis langsung disambut agresif oleh Asya. Tak lantas diterjang memang, tetapi sehabis makan malam dan rehat sejenak, Guntur langsung mengibarkan bendera perang. Ranjang adalah ring gulatnya. Ibarat pribahasa, apa yang kamu tanam maka itulah yang kamu tuai. Begitulah Asya dibuatnya. Tak dinyana akan ditanggapi seserius itu oleh suaminya, Asya gencar men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN