98. Guntur - Mas!

1764 Kata

Suami bilang, dalam Islam kita tidak boleh sedih berlarut-larut. Suami juga bilang, dengan terpuruk sekian lama pun yang tidak ada tak akan menjadi ada, yang sudah meninggal tak akan kembali hidup. Jadi, tepatnya, kata suami Asya ... "Sedih boleh, nangis juga boleh, tapi secukupnya. Karena di sana pun pasti dedek nggak suka kalau mamanya sedih terus-menerus." Sambil memupus air mata Asya, saat itu, ketika di 100 hari kepergian bayi mereka. Selalu saja, air mata Asya jebol pertahanannya di detik-detik itu. Guntur yang sudah rapi dengan baju koko plus sarung, juga peci, dia menenangkan Asya dulu di kamar sebelum berbaur di luar. "Udah, Sayang. Nanti dedek ikutan sedih, malah nggak bagus kalau kepergian seseorang ditangisi terus sama kita yang ditinggalkan." Asya tergugu. Rasanya masih s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN