"Bapak mau ke mana?" Hari Minggu, pagi sekali Pak Saga sudah rapi. Tampak sedang mengelap sepatu hingga semakin licin dan mengilap. "Saya ada acara dulu. Nanti agak sorean pulangnya. Nggak apa-apa, kan?" Tanpa menoleh kepada Ciara. "Kok izinnya baru sekarang? Mendadak." Pak Saga tampak diam sejenak. "Iya, takut nggak diizinin kalau jauh-jauh hari." Menoleh dan dia tersenyum jail. "Idih, pede banget. Sana pergi!" "Nah, kalau dadak gini malah diusir." Ciara mengerling gemas. "Terserah. Asal pulang nanti jangan tangan kosong aja." "Udah mulai berani minta, ya, Ci, sekarang? Awal-awal kamu pasif. Tapi saya senang yang begini, teruskan." "Dih. Gak jadi!" Sambil masuk kamar. Saga tertawa, suaranya kedengaran sampai sini. Ciara mencebik. Memang dia yang awal nikah sama yang sekarang bed