Hari ini jadwal Saga pulang ke rumah mertua, di mana istrinya ada di sana. Saga nggak bawa buah tangan, tetapi dia juga tak membawa baju kotor sebab dalam perantauannya itu apik dia lakukan segala-galanya sendiri, termasuk mencuci. Yang mana begitu deru mobil Saga terdengar, di dalam Ciara langsung keluar menyambutnya. Dia senyum, nggak malu meski ada papa dan mama, Ciara refleks memeluk lelaki itu. Asli. Ini baru yang namanya kangen. "Masuk dulu, Ci," tutur mama. "Suruh masuk dulu Saganya." Ciara pun tersenyum. Sedang Saga mengusap kepalanya sambil senyum juga. Lalu Ciara mencium punggung tangan Saga sebelum dia mengajaknya masuk. "Aku aja yang bawa tasnya, Bang." "Lho, ya, jangan. Kamu udah berat bawa perut." Dan perut ini juga jadi berat, kan, gara-gara ada kontribusi Pak Saga. D