"Lho, belum jam setengah lima, tapi--" Menggantung, Saga mengernyit menatap Ciara yang kini berkaca-kaca matanya, seketika Saga langsung menyelanya dan mendudukkan di kursi. "Terjadi sesuatu?" Saga julurkan tangan. Ya, Ciara menangis sekarang. Entah mengapa, pulang-pulang raut wajah Ciara sudah suram dengan air mata menggenang, kini menunduk, terisak pelan. "Ci?" Lembut suara Sagara, dia raih wajah istrinya. Melihat air mata itu, Saga julurkan tangan, lagi. Dia pupus tiap tetes yang jatuh membasahi pipi Ciara. "Nggak mau cerita?" Ciara terisak, tangisnya pilu sekali. Demi Tuhan, Saga nggak tega lihatnya, yang dia dekap kemudian. Menuntun Ciara agar menumpahkan tangis dalam rengkuhnya, Saga pun tak lagi berkata-kata, dia usap pelan punggung Ciara. Tersedu-sedu di sana. Sungguh, apa ya