Bab.43

495 Kata

Nala berjalan dengan gugup nya menghampiri Hans yang tengah menunggu diruang depan. Wanita itu melihat kembali masakan nya, lalu mengangguk kepalanya yang tidak gatal karena sedang dilanda kebingungan.  "Kasih gak ya?" Gumam Nala bingung mau memberikan masakannya apa tidak pada Hans.  "Sudah jadi?" Tanya Hans dengan santai.  Nala mengangguk. "Ini, Kak Hans gak apa-apa kan kalau Nala tinggal sebentar untuk mandi?" Tanya Nala sembari menyodorkan masakan nya.  Hans menerima lalu mengangguk sebagai jawaban. Nala melangkahkan kaki ke lantai atas ketika Hans mengizinkan. Hans yang melihat Nala sudah semakin menjauh dari nya langsung mengelus d**a nya.  Rasa deg-degan di hati, memang gak bisa berbohong. Jujur hans benar-benar tidak bisa menahan rasa yang kini tengah bergejolak hebat di d**a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN