Hans berdehem untuk menertralkan suaranya. "Memang nya barang itu kenapa?" Tanya Hans curiga. Sedangkan nala senyum-senyum gak jelas. "Ini.." kini giliran Nino yang tergagap. "Pokok nya ini barang bahaya, gak bisa jelasin detailnya." Ujar Nino. "Tapi kalian beneran ngelakuin itu?" Tanya Nino penasaran karena efek harum parfum ini benar benar besar pengaruh nya. Hans menggelengkan kepalanya dengan wajah memerah. "Untuk apa aku melakukan nya dengan wanita bodoh ini?" Sindir Hans melirik Nala yang memanyunkan bibirnya sembari menatap pria itu. Hans berdeham merasa salah bicara. "Sana pulang." Usir Hans pada Nino karena hari sudah semakin malam saja. Nino mengangguk mengalah lalu pergi. Hans menatap nala sebentar sebelum kembali ke mobilnya untuk pulang. "Eh kak Hans, kenapa tadi c