Harus bagaimana

1280 Kata

Lukas berjalan dengan cukup pelan. Masalahnya ini memang sudah cukup malam. Ia tidak mau mengganggu siapapun yang ada di rumah itu. Jika menatap pada sekelilingnya. Ia yakin kalau kedua orang tuanya sudah tertidur. Kemudian ia perlahan menaiki tangga. Masih teringat jelas di tangga yang saat ini sedang ia lewati. Ia mencium gadisnya di sini. Asyilanya, kesayangannya. Namun mendadak jadi sesak setelah ia mengingat pembicaraannya dengan Om Pradipta tadi. Flash back "Om ingin bicara sama kamu." Ujar Om Pradipta setelah mereka sama-sama berada di ruangan yang berbeda dengan Asyila dan Regan. "Iya Om," Lukas duduk di kursi yang ada di sana. Jantungnya mulai berdebar. Menanti sebuah kalimat yang mungkin akan membuat hubungannya dengan Asyila menjadi baik-baik saja, atau malahan sebalik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN