Lukas berlari seperti orang gila. Ketika Damian mengabari kalau Asyila masuk rumah sakit karena terkena sayatan pencuri di Minimarket. "Mana dia?!" Tanya Lukas, terlihat amat cemas. Damian mengarahkan tatapannya pada pintu yang di jaga ketat oleh lima laki - laki tegap bertatto. "Siapa dia?" Tanya Lukas lagi. "Mereka temannya Asyila. Tadi cowok yang namanya boy. Yang nyelametin dia. Gue masih di dalam ruangan." Damian terlihat amat merasa bersalah."Ini gara - gara gue yang enggak ketat lindungin Asyila. Gue bodoh!" Damian menunduk penuh sesal. Lukas mendengus, ia ingin sekali menghajar Damian saat ini. Tapi tidak boleh. Ini bukan waktunya untuk memperkeruh masalah. Dan lagi, kenapa Lukas merasa amat iba. Ketika melihat wajah putus asa sahabatnya itu. Lalu diantara ke putus asaan ke