Episode 30

1964 Kata

Aku terbangun dengan seluruh tubuhku terasa nyeri, nafas berat dan kepala pusing. Semua pandanganku masih samar, sesekali telinga terasa berdengung. Aku pikir, aku tidak akan lagi membuka mata dan benar-benar berakhir, tapi ternyata aku justru kembali tergeletak lemah, persis seperti awal mula ketika aku baru bertemu Revan. Aku tidak tahu persis apa tujuan Tuhan membiarkanku masih bertahan, padahal aku sangat berharap untuk tidak lagi bisa bernafas dan hidup di dunia ini. Katakanlah aku tidak bersyukur, tapi aku benar-benar kehilangan semangatku untuk hidup. Aku benar-benar berada di titik terendah dalam hidupku. Semangat hidup hilang begitu saja, bahkan aku menjadi salah satu manusia bodoh yang mau mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Dua hari pasca aku terbangun dari koma, bebe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN