"Kenapa Bibi ninggalin aku sih? Terus nanti aku sama siapa di rumah? Kenapa Bibi tega? Kenapa Bibi sembunyiin ini semua? Maaf Bi, harusnya aku nggak nuduh Bibi sebelum semuanya ke bongkar hiks." Nara memeluk nisan atas nama Irawati disana.
Tangisnya benar-benar pecah, tidak memperdulikan rasa nyeri di dadanya. Pemakaman ini hanya diisi oleh orang terdekatnya termasuk keluarga Bi Ira. Mereka tidak menyalahkan Nara atas kematian ini. Mereka juga tahu jika selama ini Nara ada di Rumah sakit atas cerita Bi Ira sendiri.
"Non Nara udah yah, ikhlasin." ucap Suami Bi Ira.
"Maafin saya Pak." kata Nara sambil memegang kaki Bimo.
"Non jangan begini, takdir hidup seseorang itu udah di atur sama Tuhan."
"Tapi Bi Ira pergi ninggalin kalian karena ngejagain saya hiks."
"Ra." Hana memeluk Nara
