Suara gemuruh kembali terdengar di seluruh labirin. Tanah di bawah kaki para peserta pun bergetar untuk kesekian kalinya. Masing-masing peserta yang ada di dalam labirin, saling berpegangan dengan pasangan mereka masing-masing. “Benar apa yang kau bilang, kawan-kawan, jika kita tidak bergerak, maka kentang sialan itulah yang akan menghampiri kita dengan jebakan bodohnya!” gerutu Lucas. Kepala Lucas menengok ke atas dengan panik, khawatir tembok yang ada di sekelilingnya runtuh seperti sebelumnya yang membuat mereka berlari tunggang langgang. “Apa kita akan mati di sini?! Apa kita semua akan gagal di sini?!” Tubuh Maria bergetar, jantungnya berdebar hebat. Ia sudah memikirkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Imajinasinya bergerak liar, membayangkan dirinya dan semua orang yang ad