Putri merasakan panas yang tak biasa di tubuh Gama, pria itu masih memeluknya setelah mereka selesai olahraga pagi tak terduga. "Bapak sakit?" tanya wanita itu seraya meletakkan telapak tangan di dahi Gama. "Hm," sahut sang dosen yang kini memejamkan mata. "Makanya jangan suka keluyuran sampai nggak ingat pulang, sakit kan jadinya!" omel Putri kesal. Gama mengangkat wajah, menatap wajah wanita yang masih duduk di pangkuannya. "Aku bekerja kalau kamu ingin tahu," ucapnya tenang. "Kerja apa sampai pagi? Ngerjain anak orang?" tanya Putri ketus. Gama menyntil dahi wanita itu. "Punya pikiran sama suami kok jelek terus," sungutnya. "Itu karena memang kelakuan Bapak jelek," tukas wanita itu. Delikan tajam Gama membuat Putri menciut di pangkuan, apalagi saat pria itu mencapit pipinya denga