Putri duduk termenung di depan TV seorang diri, siang tadi Gama pamit pergi dan membawa serta Zayn dengannya. Kini, sudah pukul sepuluh malam, dan pria itu belum juga kembali. Ia sudah berusaha menghubungi, tapi sayangnya tak terhubung, mungkin saja ponsel pria itu mati, atau sengaja dimatikan. Putri menghela napas panjang, memejamkan mata dengan punggung bersandar di sofa. Tapi, suara ketukan di pintu membuatnya kembali terjaga. Dahi wanita itu mengerut dalam. Siapa yang bertamu di malam hari begini? Langkah wanita itu mengayun perlahan, mengintip sejenak dari celah kain gorden. Seorang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam berdiri di sana. Rasa takut menyelimuti hati wanita itu, apalagi saat ini ia sedang sendirian di rumah. Putri memutuskan untuk tak membuka pintu dan berla