Bab 45. Aku Nggak Akan Pergi

1635 Kata

"Lebih baik kamu beristirahat dulu, Sayang," kata Arman pada Riri. "Kamu baru sadar dari pingsan." Riri menggeleng. Ia tidak akan tenang sebelum melihat sendiri kondisi Agus. "Aku harus liat Mas Agus, Pa. Dia sakit keras. Dia ... kalian tahu itu? Mas Abian atau dokter bilang sesuatu?" Kedua orang tua Riri saling bertukar tatap. Siska lalu mendesahkan napas panjang. "Ya, kami udah dengar Agus mengidap kanker otak. Dan itu ...." "Dia pasti sembuh, kan? Bisa dioperasi atau ... gimana cara ngobatinnya?" tanya Riri. Riri menatap kedua orang tuanya bergantian dan kali ini tak ada yang memberinya jawaban. Siska mengusap bahu Riri dengan lembut. "Ma ... jangan bikin aku takut. Bilang, di mana kamar Mas Agus. Aku bakal tanya sendiri ke dia." "Mama anterin, ya," kata Siska. "Nggak usah, aku ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN