"Ah, keras kepala," desis Agus ketika ia melihat Riri meletakkan tasnya di sofa lalu melepaskan jaket yang melingkari pinggangnya. Ketika itu, ia baru sadar bahwa celana yang menempel di kaki Riri tidak asing. Menyadari Agus menatap kakinya, Riri pun berdehem. Ia kembali meraba bokongnya untuk mengecek apakah masih basah atau tidak. Ternyata sudah tidak terasa basah. "Ini ... celana Cinta." "Ternyata benar," tebak Agus dalam hati. "Kenapa kamu bisa pakai celananya Cinta?" "Ehm ... cuma karena ... urusan cewek," jawab Riri yang agak malu jika ia mengumbar perihal Cinta yang mengalami kebocoran di celananya. Agus membuang napas panjang. Ia jadi kepikiran dengan Cinta. "Berarti kamu baru aja ketemu Cinta? Apa dia baik-baik aja?" "Ya, dia baik. Dia mau presentasi tadi. Tapi ... celananya