POV Silvi Keesokan harinya, aku mendengar suara tawa Tania dan Tara. Aku yang masih sangat mengantuk pun langsung membuka mata. Aku hampir tak percaya melihat keduanya sedang berperang bantal di ranjang Tara. Aku duduk menatap mereka dengan terharu. "Anak-anak Ibu udah sehat semua?" tanyaku pada mereka. Aku merentangkan kedua tanganku lalu mereka turun dari ranjang dan memelukku erat. Aku mencium puncak kepala mereka satu-satu. Kusentuh kening mereka bersamaan. Alhamdulillah, sudah tak ada demam. "Ibuk ditungguin nggak bangun-bangun," kata Tania. Aku tertawa pelan. "Sekarang udah bangun. Ya ampun, ini masih setengah lima, baru subuh dan anak-anak Ibu udah pada main?" Tara nyengir begitu lebar. "Udah nggak ngantuk, Buk." Aku membelai kening Tara dengan lembut. "Kalian tidur cepet tadi