“Hoaaaamm,” Kevia menggeliat saat dia bangun pagi ini. Kevia merasa tidurnya sangat nyenyak malam ini. Dia seolah masih siap untuk tidur kembali dan menikmati rileks yang yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Kevia tersenyum menyambut pagi. Dia segera menoleh ke belakang untuk mencari Sean yang tadi malam tidur di tempat ini bersamanya. Dia ingin menyapa pemuda itu di pagi ini. Tapi tiba-tiba Kevia kaget sampai dia membuka matanya itu lebar-lebar. Tidak terima hanya membuka mata lebar-lebar, Kevia pun bahkan sampai mengucek matanya agar pandangannya semakin terang serta menepuk pipinya beberapa kali agar dia bisa merasakan apakah ini kenyataan atau alam mimpi. “Sean ... kok Sean ga ada sih? Dia ke mana? Tadi malam dia di sini kan?” ucap Kevia sendiri yang membuat doa sangat kaget d