“Ngapain kamu di sini?” tanya Sean yang melihat Miranda di depan kamarnya.
“Kangen kamu. Pengen sama kamu malam ini,” jawab Miranda dengan wajah memelas.
“Aku udah mau nikah! Kita selesai!” ucap Sean tegas.
“Masih ada dua minggu. Nikahan kami masih dua minggu lagi. Kamu masih milik aku.”
“Milik kamu? Sejak kapan aku jadi milik kamu! Ga akan pernah, Miranda. Udah sana pergi! Aku ngantuk, aku mau tidur!”
Sean menyingkirkan badan Miranda dari depan kamarnya. Dia segera membuka pintu kamar dan menghalangi Miranda agar tidak ikut masuk ke dalam kamar. Dia tidak ingin wanita itu akan membuat masalah lagi dengan dirinya.
“Aduuuh!!” ucap Miranda sedikit kencang.
Mendengar teriakan kesakitan dari Miranda, membuat Sean menoleh ke arah Miranda sebelum dia menutup pintu. Dia melihat wajah Miran
