69. Memanggil Orang Tua

1275 Kata

Leon duduk di kursi di sisi ranjang tanpa melepas perhatian dari Nania yang terlelap. Istrinya itu sekarang lebih banyak di atas ranjang. Dokter bilang, semua karena efek dari kehamilannya. Leon tak tahu apakah ia harus senang atau bagaimana dengan kabar kehamilan Nania. Wajarnya ia harus senang, karena sejak awal dirinya memang ingin Nania segera hamil anaknya. Akan tetapi, semua terasa membingungkan sebab dirinya sudah memesan tiket pesawat ke luar negeri untuk bulan madu. Leon memejamkan mata sejenak dan memaki diri sendiri. Bagaimana bisa dirinya terus memikirkannya? Harusnya dirinya sedang karena telah berhasil memenuhi syarat yang ayahnya berikan. Perlahan mata Nania mulai terbuka. Perhatiannya kemudian jatuh pada Leon yang menatapnya. “Kau … jam berapa sekarang?” “Hampir sore

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN