"Tidak mungkin, Dok! Istri saya pasti selamat dan sekarang dia baik-baik saja. Dokter bohong, kan?" Arsen bertanya sambil mencengkram kerah jas putih yang dikenakan oleh dokter yang bernama Galang. "Maaf, Tuan, saya menyampaikan yang sebenarnya. Sekali lagi saya mohon maaf dan turut berduka atas kepergian Nona Freya." Jawaban itu semakin membuat Arsen terpuruk. Cengkraman kuat Arsen pun terlepas begitu saja dari kerah jas sang dokter dan ia terduduk di permukaan lantai dengan kedua lutut yang menjadi tumpuan. Arsen menangis sejadi-jadinya, menutupi wajah merahnya menggunakan kedua telapak tangan. "Enggak, Freya enggak boleh pergi ... aku belum dapat maaf dari dia. Freya enggak mungkin pergi secepat ini. Ya Allah, tolong kembalikan Freya. Aku mohon jangan ambil dia secepat ini. Berikan