Dengan gerak yang kurang leluasa karena keadaan perutnya yang makin besar, Intan membuka bekal makan dan menyusunnya di piring yang sudah lebih dulu ia siapkan. Sementara di kamar mandi belakangnya dan masih ada di ruang kerja Arden, Arden tampak tengah mencuci tangan menggunakan sabun. Sesekali, mereka saling menoleh dan akan bertukar senyum ketika tatapan mereka bertemu. Dan meski kemarin malam mereka baru pulang liburan, paginya mereka langsung bekerja. Tak lama setelah Arden kembali, dan mereka sama-sama siap menyentuh makanan di piring mereka menggunakan garpu dan sendok, dering telepon tanda telepon masuk dari ponsel Intan, mengusik kebersamaan di sana. Telepon masuk tersebut ternyata dari Irma, dan Arden segera meminta Intan untuk menjawabnya. “Tumben ...?” lirih Intan refleks sam