Episode 95 : Wenny & Pandu

1432 Kata

Di depan ruang rawat Intan, sambil duduk di tempat duduk tunggu yang ada di sana, Pandu menceritakan apa yang telah ia lakukan pada Karlina dan juga markas mafia wanita ular itu. Arden mendengkus lemas dan benar-benar tidak bersemangat. Pandu sampai menatap aneh kenyataan tersebut karena baginya, harusnya Arden bahagia setelah ia berhasil menghancurkan Karlina berikut markas mafianya. Namun kini, Arden justru memberikan tanggapan sebaliknya. Arden terlihat sangat tidak bahagia, lemas tak bersemangat menyerupai orang sakit bahkan kehilangan. “Kamu kok sedih dengar Karlina hancur? Ini tanda-tanda kiamat apa bagaimana?” tegur Pandu yang justru merasa kesal sendiri pada tanggapan Arden. Arden menghela napas pelan. “Sudah terlalu sering kita menghancurkannya, tapi sesering itu juga dia bangk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN