31

2147 Kata

Aldo tersenyum senang dalam kunyahannya. Dillia sedari tadi sangat telaten menyuapinya. Bahkan anak-anak yang sedari tadi berlalu-lalang di taman kampus memperhatikan tingkahnya yang terlewat manja pada sang istri. Malu?? Hell, no! Tidak ada kata malu dikamus seorang Revaldo Mahendra, yang ada ya malu-maluin. Lihat saja tingkahnya yang menggemaskan itu. Maksudnya malu-maluin. Untung saja istrinya seorang Dillia, kalau Dira sudah diteriaki Aldo karena makan minta disuapin ala-ala film india. Gimana mau nggak dilihatin orang yang lewat. Aldo kini tengah memangku mesra Dillia yang tengah menyuapinya. Kali ini istrinya itu ia selonjorkan kakinya di bangku taman, sehingga bisa ia usap-usap kaki istrinya yang menggunakan celana bahan tersebut. "Ayang, nggak mau buncisnya." Nah, dibilangkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN