Aldo menatap prihatin barang pusakanya. Juniornya yang selama ini ia sayang-sayang harus terluka akibat ulah Mami dan istrinya yang kejam. Dillia yang melihat Aldo menatap bagian intimnya, ikut menatap prihatin suaminya itu. Sambil mengipasi milik Aldo yang tersiram kuah panas itu, Dillia terisak karena merasa bersalah pada Aldo. “Maafin Dillia ya Do, itunya jadi sop.” Aldo ingin menangis rasanya. Baru juga dipakai ena-ena sekali barang keramatnya itu harus istirahat total. Memang sial nasib Aldo. Sial sekali! “Panas Dill.” Rengek Aldo pada istrinya yang tengah mengipasi miliknya itu. “Kan ini lagi dikipasin.” Jawab Dillia yang mendapat gelengan kepala dari Aldo. “Masih panas.” desah Aldo membuat Dillia semakin merasa bersalah sebagai istri. “Terus Dillia harus apa dong Do?” tanya