Layaknya seorang ayah, Aldino memeluk Raya yang mulai menangis dan berusaha menenangkan-nya. Setelah Raya mulai tenang dan tangisannya sudah tidak separah tadi Aldino melepaskan pelukannya dan menangkup pipinya. "Apapun keputusan Raya akan Papa dukung. Tapi, jangan ambil keputusan saat kamu sedang marah. Tenangkan hati kamu, jernih kan pikiran kamu setelah itu ngomong baik-baik sama Daffa. Urusan kamu mau lanjut atau memilih berpisah, Papa serahkan semua sama kamu." Raya mengangguk sambil sesenggukan. Hati serta pikirannya sedang kacau dan sangat mudah berubah-ubah. "Setelah ini kamu sudah boleh pulang, kalau kamu belum mau bertemu Daffa pulang ke rumah Papa aja nanti biar Kejora temenin kamu." "Boleh, Pa?" "Jelas boleh, kamu sudah kami anggap seperti anak. Semua sayan