Arka mendumel kesal di depan sebuah apartemen tinggi tak jauh dari komplek perumahannya. Apartemen Lisa. Setelah persiapan matang dengan band indie terkenal di Jakarta, cuaca yang tadinya cerah pun mendadak mendung. "Kalau tiba-tiba hujan, sound system-nya korslet, kita bakalan kesetrum," dumel Arka. Devan tersenyum tipis. Tak menoleh, hanya memperbaiki kunci dari senar gitarnya. "Santai aja. Nyanyi juga cuma bentaran doang, nggak sampe 5 menit. Gitu selesai lagu, gue sama anak-anak langsung kabur, dan lo selesaikan drama lo." Arka segera mendekati seseorang yang bertugas dengan sumber nyala dari setiap instrumen. Merekalah yang akan menjadi saksi proses katakan cinta yang akan dilangsungkan. "Udah siap, Bro?" Mereka mengacungkan ibu jari sambil tersenyum. Meski menjadi pusat perhati

