Devan mencoba untuk merelakan Eunha menikah dan bahagia dengan siapa pun. Tapi tetap saja, akan sulit baginya untuk menjalani hari esok. Lamunannya buyar saat Eunha masuk ke dapur dan terhenti di depannya. Gadis itu terlihat gelisah dan kecewa. Tangannya masih menengadah karena henna-nya. "Nggak ada Bi Sumi." Devan mengerti apa yang diinginkan Eunha. Saat Eunha hendak pergi, Devan menahannya. "Tunggu!" Eunha berhenti dan menatap Devan yang berjalan mendekatinya. Devan terus menatap wajah gadis yang dicintainya itu. Lantas tersenyum sambil mengarahkan bibir gelas yang dipegangnya ke arah bibir Eunha. "Minumlah!" Eunha tersenyum karena Devan begitu mengerti dirinya. Dia membuka sela bibirnya dan meminum air mineral dari tangan Devan. Entah apa yang akan terjadi besok, dua insan ini ta

