Bab 98. Menunggumu, Sayang -1

2080 Kata

Tak ada siapa pun di kamar itu, hanya suara lembut dari lagu yang mengalun dari sound system di sudut ruangan. Sesaat, perhatian Eunha beralih pada suara keran dari arah toilet. Eunha pun merasa kecewa. "Nggak bisa bicara sekarang sama dia. Tunggu dia keluar aja." Saat melihat noda kuning pada sprei, Eunha pun menghabiskan waktu untuk membersihkan kasur. Dia sadar betapa pembersih dan perfeksionisnya mantan bosnya ini. Hanya sekejap, Eunha sudah mengganti bed cover yang diambil dari dalam lemari dan merapikannya. "Selesai!" Eunha menoleh saat pintu toilet terbuka. Devan keluar dari sana dan terkejut karena Eunha ada di kamarnya. "Eunha?" Devan mematung saat Eunha berjalan mendekatinya. Terakhir bicara, mereka terlibat perdebatan yang begitu menyakiti hatinya. Eunha telah meninggalkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN