Pemberontakan Eunha begitu nyata di hadapan Devan. Tak peduli meskipun tangannya tergores, Eunha hanya ingin mengeluarkan lukisan itu dari bingkainya. Dia ingin kenangan mereka juga hilang menjadi abu bersama foto-foto yang lain. Devan terduduk di kasur saat api menyalak besar ketika cat lilin menyatu dengan percikan api. Cinta yang dulu bersemi kini akan hancur dalam satu amarah besar. "Ini mau lo, 'kan? Ini pasti pesta perpisahan yang menarik," kata Eunha. "Aku ngelakuin ini untuk kamu. Ini yang terbaik untuk kamu, Eunha. Aku nggak mau ngebebanin kamu dengan hubungan kita. Aku nggak tau sampai kapan aku bisa berhenti untuk egois. Aku cuma mau kamu mencari kebahagiaan kamu sendiri." "Gue yang lebih tau apa yang gue butuhin!" Keduanya bungkam. Devan menunggu Eunha lebih bisa mengendali

