Devan terkejut mendengar perkataan Jennifer. Dia melepaskan tangannya dari Devan dan bangkit untuk menatap jendela. Angin segar mulai masuk ke rongga dadanya. "Yang sakit itu hati kamu, dan kamu nggak tau kapan sembuhnya. Kamu pergi untuk perbaiki semuanya, apa kamu nggak berpikir kalau Eunha akan menderita? Menunggu yang nggak pasti itu menyakitkan, Dev." Perkataan Jennifer menyudutkan Devan. Dia segera berdiri di samping Jennifer dan menarik bahu wanita itu agar menatap ke arahnya. "Aku janji akan balik sama Eunha. Aku nggak akan nyakitin dia. Percuma juga aku di samping dia di saat hatiku nggak karuan begini." "Kenapa nggak coba abaikan semuanya dan bersikap egois, Dev? Menikahlah dengan Eunha dan hidup bahagia. Yang udah meninggal cuma akan jadi kenangan, nggak perlu ditangisi dan

