Bab 103. Irama Cinta -2

1923 Kata

Eunha semakin mengeratkan pelukannya. Dia ingin terus mengambil rasa hangat itu. Devan pun berupaya mengusap punggung Eunha agar gadis itu menjadi lebih hangat. "Dingin, Dev." "Sabar sebentar lagi, ya." Meskipun sedikit berkurang, tapi Eunha masih merasa dingin. Devan meraih ponsel di atas meja untuk menghubungi Arka, tetap tak ada jawaban. Devan pun menyerah, meletakkan ponsel dan memeluk Eunha lagi. Dia bisa merasakan jika Eunha sangat gemetar. Eunha bermandikan hujan cukup lama, apalagi gaunnya sangat tipis hingga air itu menembus ke kulitnya. Devan takut Eunha jatuh sakit dan dia tak bisa menolongnya lagi. "Eunha, kamu di sini sebentar. Aku pulang dulu ke rumah dan ngambil baju kamu. Setelah itu, kita bisa balik ke rumah dan kamu bisa mandi air hangat." Eunha menggeleng, begitu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN