Gibran memasuki rumahnya dengan kemeja yang ia sampirkan di lengannya, tubuhnya terasa gerah sekali karena taksi yang tadi di naikinya ac-nya mati, dan entah kenapa dirinya tak berniat untuk menegur supir taksinya tadi. "Gibran, kamu sebenarnya dari mana? Mama cariin di kantor nggak ada." Suara teriakan indah mamanya membuat Gibran tersenyum tipis, dirinya udah sangat terbiasa dengan perhatian lebih yang di berikan oleh keluarganya pada dirinya. "Gibran tadi ke rumah bunda dulu," jawab Gibran dengan jujur. Setelah mendengar jawaban Gibran, Tasya pun hanya bisa diam mematung, di tanggapi salah di biarkan pun semakin salah. Di saat inilah dirinya merasa serba salah dengan tempatnya. "Sudah lama kamu nggak ke sana." Suara Krystal yang terdengar pelan membuat Gibran menoleh dan mengangguk

