“Tunggu!” teriak Alasya. Seketika, Aldebaran membatu begitu mendengar teriakan Alasya yang menggema. Ia lantas menatap wanita itu dengan tatapan terkejut. “Apa yang- Apa yang kau lakukan?!” seru Aldebaran lantaran Alasya langsung merampas ponselnya kemudian menolak panggilan Maria lalu me-non-aktifkan ponsel tersebut. “Kembalikan!” pinta Aldebaran penuh penekanan seraya mengulurkan tangannya. “Tidak,” tolak Alasya. ‘Sabar, Al. Sabar. Kau sudah sering melihatnya bertingkah sesuka hati. Ini hanya salah satu tindakan menyebalkannya. Sabarlah. Sabar,’ batin Aldebaran. “Kenapa? Apa alasanmu langsung merampas ponsel milik orang lain lalu menolak panggilan masuknya dan me-non-aktifkan ponselnya tanpa bertanya terlebih dahulu?” tanya Aldebaran mencoba untuk bersikap tenang. “Ponsel ini sang