Tony memijat kepalanya yang terasa sedikit pening akibat tidak tidur semalaman. Pasalnya, ia terus memikirkan di mana keberadaan Alasya dan bagaimana cara untuk memancing wanita itu untuk keluar dari persembunyiannya tanpa mengundang kecurigaan wanita itu. “Padahal tinggal selangkah lagi. Tinggal selangkah lagi aku akan menangkap tikus itu,” gumam Tony kemudian menghela napas berat. “Tapi, kenapa? Kenapa dia selalu berhasil meloloskan diri?!” BRAK! “Tikus brengsekk!” makinya. “Kenapa dia selalu berhasil meloloskan diri?” Tok... Tok... Tok... “Masuk!” pinta Tony. Tanpa menunggu lama, pintu ruangan Tony terbuka dan Lucy masuk ke dalam dengan sedikit tergesa-gesa dan raut wajah panik. “Kau sudah menemukan tikus itu?” tanya Tony. “Belum, Sir,” jawab Lucy ragu yang membuat Tony mendeca