Chapter 22

1666 Kata

“Kalau begitu, apa kau mau menjadi orang itu? Berada di sampingku dan menasihatiku untuk berubah?” tanya Alasya seraya menatap tepat di mata Aldebaran. Selama beberapa saat, Aldebaran hanya membisu dengan pandangan yang terkunci pada Alasya. Entah mengapa, perasaannya menjadi campur aduk  setelah mendengar pertanyaan wanita itu. “Kau ... bercanda?” tanya Aldebaran. “Bukankah kau yang menyarankanku untuk mencari seseorang yang bisa mengubahku? Jadi, aku sedang menawarimu untuk posisi itu dan kau mengatakan aku bercanda. Sekarang, yang bercanda itu aku atau kau?” tutur Alasya sembari menumpukan kaki kanannya di atas kaki kiri dan bersedekap dadaa. “Benar. Tapi, aku tidak pernah mengajukan diri untuk menjadi orang itu,” bantah Aldebaran. “Justru karena kau tidak mengajukan diri, makanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN