Selama beberapa saat, tatapan Aldebaran pun terpaku pada bibir Alasya yang berwarna merah muda alami. Bibir tipis yang terlihat sangat menggoda. Hingga membuat Aldebaran perlahan semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Alasya. Deg. Deg. Deg. Tepat sebelum bibir Aldebaran mencapai bibir Alasya, tiba-tiba mata pria itu membulat dan segera menjauhkan wajahnya dari Alasya. Ia lantas segera menutup bibirnya. Merasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia lakukan. Tangan Aldebaran lalu terulur mengelus dadaanya yang berdebar cepat. Wajahnya terasa hangat yang ia yakini saat ini tengah memerah. ‘Apa yang baru saja kulakukan? Aku tak percaya telah melakukan itu,’ batin Aldebaran merutuk. Aldebaran lantas menghela napas panjang berkali-kali untuk menormalkan jantungnya yang terus berpacu cepa