Ceklek. Aldebaran menghela napas ketika melihat Maria begitu membuka pintu apartemen-nya. “Kenapa menghela napas? Dan lagi, ada apa dengan ekspresimu? Kau tidak senang aku datang?” ketus Maria. “Bukan begitu. Aku hanya ....” Lagi, Aldebaran menghela napas panjang tak sanggup meneruskan ucapannya. “Karena, Alasya?” tebak Maria. Aldebaran pun hanya membisu tanpa membalas ucapan gadis itu. Maria lantas ikut menghela napas melihat Aldebaran kemudian langsung masuk begitu saja. “Siapa pun yang melihatmu juga bisa tahu kalau kau seperti ini, karena wanita itu,” tukas Maria kemudian meletakkan beberapa kotak bekal di atas meja makan. “Karena ini hari minggu, jadi aku memasakkan makan siang untukmu,” ujar Maria. “Kau pasti belum makan siang. Kemarilah, kita makan bersama,” ajaknya. Maria la