Chapter 73

1698 Kata

Alasya menghela napas panjang sembari menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Ia lalu mengamati seisi penthouse yang cukup lama ia tinggalkan. Meski begitu, penthouse tersebut tetap bersih dan rapi seperti biasa. Karena, Justin yang tetap rutin menyuruh orang untuk membersihkan penthouse tersebut. Sama seperti properti milik Alasya lainnya. “Aku merindukan kalian,” gumam Alasya sembari mengepak-ngepakkan kaki dan tangannya ke samping dengan gembira. Setelah puas melepas rindu dengan sofa-nya, Alasya beranjak menuju kamar dan kembali melepas rindu dengan kamar yang sangat ia rindukan. “Aku benar-benar merindukan kalian,” gumamnya kemudian mencium tempat tidurnya beberapa kali. Selama beberapa saat, Alasya hanya berbaring di tempat tidur kemudian kembali keluar menuju meja kerjanya. Menyala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN