Alasya mengerang ketika terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan pintu. Matanya yang masih terasa berat menyipit sembari mengamati ruangan yang ia tempati. Begitu mengingat bahwa ia tengah berada di kamar Aldebaran, Alasya pun langsung mengulas senyum kemudian kembali menutup mata. Ia lalu menghirup aroma tubuh Aldebaran yang melekat di seluruh area tempat tidur pria itu. Setelah menggerutu tentang sikap Aldebaran siang tadi, tanpa sadar Alasya ketiduran di kamar pria itu sampai tak terasa bahwa kini langit telah menggelap. Tok... Tok... Tok... “Alasya. Kau sudah bangun?” sahut Aldebaran yang berada di depan pintu. Alasya lantas mengerutkan kening kemudian langsung bangun dari posisi tidurnya. Selama beberapa saat, ia hanya duduk sebelum akhirnya beranjak dari tempat tidur