Beberapa hari berselang setelah Aldebaran dan Alasya tinggal bersama di sebuah rumah bawah tanah milik Alasya tanpa pernah menginjakkan kaki di dunia luar sehari pun. Bahkan mereka telah lupa hari dan tanggal hari ini. Dalam beberapa hari terakhir, keduanya tak pernah lagi melihat saat-saat di mana matahari terbit, matahari terbenam, maupun matahari berada tepat di atas kepala. Tak ada juga langit malam yang dipenuhi bintang dan cahaya bulan. Meski begitu, baik Alasya maupun Aldebaran tak terlihat tertekan dengan hal tersebut. Tak ada keluhan sama sekali. Keduanya pun tampak biasa saja seolah tak keluar rumah dalam jangka waktu yang cukup lama sudah biasa bagi mereka. “Kapan kita bisa keluar dari sini?” tanya Aldebaran sembari duduk di seberang Alasya yang tengah bermain melalui konsol