Sinar matahari kini masuk di sela-sela korden membuat seseorang yang masih terjaga dalam tidurnya kini perlahan membuka matanya. Dahinya mengernyit, tangannya mengusak matanya yang rasanya masih enggan untuk terbuka. Perlahan ia mendudukkan tubuhnya kemudian menatap kesekelilingnya yang terlihat berantakan. Aqlan, orang itu adalah Aqlan. Ia menyibak selimutnya dan mengeryitkan dahinya ketika melihat banyaknya darah yang ada di atas tempat tidur. Darah yang sangat berbeda ketika dia pertama kali menyentuh Syafi. Ngomong-ngomong masalah Syafi, kenapa semalam yang ia lihat Syafi? Apa karena dirinya yang tidak tahu wajah Rina jadi dirinya membayangkan Syafi, belum lagi obat yang dadynya berikan pada dirinya membuatnya membenarkan jika memang yang ia lihat semalam adalah halusinasi saja. Tidak

