Syafi menghembuskan nafasnya dengan kasar, sungguh rasanya sedikit lega karena bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan sebagai Syafi. Bahkan masalah Rina juga sudah selesai. Di dalam kamar orang tua Aqlan kini Riba sedang berlutut, sang mama mertua sudah berdiri dari duduknya agar menantunga itu bangun dari berlututnya. Namun Rina kini menatap kedua mertuanya itu bergantian membuat Caroline hanya berdiri di tempatnya. "Bangun Rin, kenapa kamu berlutut seperti itu?" tanya Catoline yang menatap kahwatir menantunya itu. "Ma, Pa, Rina mau minta maaf dulu sebelumnya sama papa dan mama atas apa yang adik Rina lakukan. Seharusnya kalian bisa mendapatkan menanti yang jauh lebih baik dari Rina," ucap Rina menatap serius mertuanya. "Rin, kami senang kamu adalah menantu kami. Justru momy itu awa

