Eps. 78 Berikan Bukti

1305 Kata

Menjelang subuh, Elang terbangun. Ia menatap Dara yang masih memunggunginya, napasnya tenang seolah lelap. Namun, saat Elang menyentuh bahunya perlahan, Dara justru menepis dan bangkit dari tempat tidur. “Dara?” panggil Elang pelan, bingung dengan sikap dingin itu. Dara tidak menjawab. Dia berdiri, menarik jaket tipisnya lalu berjalan cepat keluar kamar tanpa menoleh. Hatinya sudah dipenuhi bayangan buruk—Cindy, taman ria, dan malam yang panjang tanpa kabar. Bukan karena dia tak percaya Elang, tapi karena rasa takut kehilangan membuat pikirannya dikuasai cemburu. Di dapur, Dara menuang segelas air dengan tangan sedikit gemetar. Bayangan Elang bersama Cindy terus mengganggunya. Elang menyusul, berdiri di ambang pintu. “Apa aku melakukan sesuatu yang salah?” Dara memalingkan wajah, mena

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN